Sunday, 21 September 2014



NAMA      : KEVIN PRAMANA
UMUR      : 22 TAHUN
STATUS   : BELUM MENIKAH
PEKERJAAN : MAHASISWA
DOMISILI     : JAKARTA TIMUR

“lebih milih olahraga sih, soalnya ga ngabisin duit”
“sehat, trus juga cepet ngabisin waktunya, ga kerasa”







            Dalam mengisi waktu luangnya ketika sepulang kuliah, Kevin, mahasiswa di salah satu universitas di Jakarta Selatan, mengaku sering menghabiskan waktunya ke tempat-tempat umum seperti mall ataupun kafe di sekitar kampusnya, tujuannya adalah mencari suasana menyenangkan sambil berbincang-bincang dengan teman-temannya serta menunggu jam macat Jakarta yang biasanya berbarengan dengan jam pulang kuliahnya.

Seperti halnya banyak anak muda di Jakarta, Kevin yang masih berumur 22 tahun ini lebih suka pergi ke tempat-tempat makan atau bisa dibilang tempat-tempat yang modern, bila dibandingkan pergi ke tempat wisata lainnya, seperti Ancol. Ketika ditanya alasannya, “soalnya masuk Ancol kan mesti bayar lagi, trus belom bayar parkir segala macem, trus kalo mau makannya juga agak ribet, gitu deh, males aja kalo daerah Ancol, udah gitu disanakan macetnya juga lebih parah lagi”, dari perkataan Kevin tersebut, dapat kita lihat bahwa ia merasa untuk masuk ke Ancol memerlukan biaya yang tidak sedikit dan ia merasa kurang sepadan dengan apa yang ia terima ketika pergi kesana. Walaupun seperti yang kita tahu, bila dibandingkan tempat-tempat makan yang sedang terkenal saat ini, Ancol lebih menawarkan banyak hal untuk dapat dilakukan, namun Kevin tidak melihat hal tersebut sebagai sebuah keunggulan yang di miliki Taman Impian Jaya Ancol, “nggg….ngga juga sih..mungkin karna udah seneng aja kalo ngobrol-ngobrol di kafe atau gimana.” Bagi anak muda seperti Kevin, yang dicari hanyalah tempat untuk berbincang-bincang, tidak perlu melakukan banyak aktivitas untuk mengisi waktu luangnya agar membuat pikirannya segar kembali.

Pergi ke kafe atau mall untuk mengisi waktu luang sehari-hari. Mungkin kegiatan Kevin ini bisa dibilang sangat normal untuk ukuran anak lelaki berusia 22 tahun, namun ada yang menarik dari pernyataan Kevin ketika ditanya dimanakah tempat yang paling tidak membuatnya nyaman, “pergi-pergi ke tempat hiburan malem gitu gue ga suka sih” “soalnya gua gasuka tempat yang terlalu rame gitu”. Clubbing. Hiburan malam ini termasuk salah satu tempat yang senang dan sering dikunjungi oleh orang-orang usia muda, apalagi laki-laki. Tetapi, berbeda dengan teman-teman seusianya, ia merasa tidak nyaman ketika berada di tempat yang terlalu ramai, selain itu ia juga tidak merasakan adanya keuntungan berada disana. Kevin lebih memilih untuk berada dirumah saja bila tidak ada temannya yang bisa diajak pergi ke tempat-tempat yang menurutnya menyenangkan. Baginya, berada di rumah jauh lebih memberinya rasa senang. Banyak yang bisa dilakukan dirumah tanpa harus mengeluarkan uang dari kantong-nya sendiri, “dirumah juga enak aja sih, kalo mau tidur tinggal tidur, mau makan juga gausah keluar uang, gitu gitu deh, kebutuhannya banyak yang terpenuhi”, ditambah lagi, ketika keluar rumah, ia sering kali berhadapan dengan kemacatan yang membuat mood-nya buruk karena rumahnya memang di daerah yang penuh kemacatan, “daerah rawamangunkan macetnya parah tuh, jadi kalo emang ga ada yang bisa nemenin atau ditebengin pergi, males. Soalnya macet kan, males juga sendirian.” Kevin adalah tipe orang yang tidak masalah bila harus menghabiskan waktu luangnya di dalam rumah.

Sebenarnya, bila bisa memilih, dibanding di rumah ataupun pergi ke kafe, anak kedua dari tiga bersaudara ini lebih senang bila bisa menghabiskan waktu luangnya untuk menyalurkan hobinya. Olahraga seperti bermain basket atau futsal merupakan pilihan utamanya. “lebih milih olahraga sih, soalnya ga ngabisin duit”, selain karna uang yang dikeluarkan lebih sedikit untuk menyalurkan hobinya ini, Kevin merasa lebih banyak keuntungan yang didapatkannya dari melakukan olahraga untuk menghabiskan waktu luang yang ia miliki, “sehat, trus juga cepet ngabisin waktunya, ga kerasa”. Namun sayangnya, ia tidak bisa menghabiskan waktu luangnya selalu dengan bermain futsal, basket, ataupun softball. Memerlukan banyak orang untuk dapat melakukan aktivitas tersebut, dan mengumpulkan beberapa orang dalam satu kesempatan dalam jangka waktu yang cukup lama tidaklah mudah.  

Intinya, bagi mahasiswa satu ini, yang terpenting adalah melakukan hal yang memang disenangi dan berada di tempat yang bisa membuat nyaman sudahlah sangat cukup untuk mengisi waktu luang dan membebaskan beban pikiran. Tidak harus memaksakan ke tempat yang mayoritas orang merasa senang disana, atau tidak perlu melakukan aktivitas yang berlebihan. Ketika kita enjoy, semua akan terasa lebih menyenangkan.



Saturday, 20 September 2014





NAMA           : TONY WIDJAJA
UMUR            : 45 TAHUN
STATUS         : BERKELUARGA
            DOMISILI       : JAKARTA BARAT
PEKERJAAN : WIRAUSAHA


“kalo saya punya pilihan saya lebih suka ke open public spaces ya. Karena disana kita gausah keluar duit. Kita bisa tetep santai dengan keluarga, kita bisa nikmati kebersamaan dengan keluarga. Tapi sekarang kita ga punya pilihan ya pasti mall lagi mall lagi”





       


       Setiap orang pasti menjalani aktivitas sehari-hari. Aktivitas yang dilakukan bisa berupa sebuah kewajiban, seperti bekerja dan belajar, ataupun berupa hak seperti menonton TV, berbelanja, memasak, berolah-raga, dan lain sebagainya. Keduanya perlu keseimbangan. Disaat kewajiban dilakukan, maka perlu diselingi dengan kegiatan-kegiatan yang menghibur diri pada saat waktu-waktu luang yang dimiliki. Tujuannya adalah agar seseorang tidak merasakan beban yang berlebihan pada pikirannya, tidak perduli dimana ia tinggal, apa status sosialnya, single ataupun berkeluarga. Namun, terkadang memang cara mereka menghabiskan waktu luang yang berbeda-beda.

Tony Wijaya misalnya, ia seorang kepala keluarga yang tinggal di daerah Cengkareng, Jakarta Barat. Ia mengaku bahwa waktu luang penting baginya, “penting dong, iyalah, untuk refreshing sama kebersamaan sama keluarga”, menghabiskan waktu bersama keluarga merupakan salah satu caranya untuk menghabiskan waktu luang. Namun, bila ada waktu luang yang lebih panjang, seperti weekend, dibanding hanya berkumpul dengan keluarga di rumah, ia lebih memilih untuk mengajak keluarganya berjalan-jalan. Tempat yang sering dikunjunginya bersama keluarga saat weekend adalah mall, walaupun dirinya sendiri merasa tidak ada yang dicarinya ketika di mall, “NOTHING!” “terpaksa karena family man”.

Bila mendengar dari ceritanya, lelaki berumur 45 tahun ini bersama istri dan anak-anaknya hampir setiap minggu mengunjungi mall yang berbeda di kawasan Jakarta Barat, Pusat, ataupun Selatan. Sebenarnya ia sendiri kurang memahami mengapa mengunjungi mall yang berbeda-beda setiap minggunya, “ you better ask my wife” “dia shopping kita ngopi”. Baginya, yang penting adalah kebersamaan bersama keluarga, jarak jauh dan jalanan macat bukanlah penghalang baginya “kalo ga macet bukan Jakarta namanya”. Dalam kunjungannya ke mall, ia bersama keluarga bisa menghabiskan waktu minimal empat jam, “sampe duitnya abis” “ya minimum 4 jam”.

Sejujurnya, mall bukanlah tempat favorit baginya untuk meluangkan waktu. Walaupun ia seorang wirausaha di bidang saham, yang tidak keberatan mengeluarkan uangnya untuk dapat memenuhi waktu luang bersama keluarga, seperti ke mall, namun sama halnya seperti kebanyakan orang, ia prefer untuk tidak terlalu banyak mengeluarkan uang bila memungkinkan. Oleh sebab itu, iya lebih senang bila bisa menghabiskan waktu luang di open-public spaces, “kalo saya punya pilihan saya lebih suka ke open public spaces ya. Karena disana kita gausah keluar duit. Kita bisa tetep santai dengan keluarga, kita bisa nikmati kebersamaan dengan keluarga. Tapi sekarang kita ga punya pilihan, ya pasti mall lagi mall lagi”. Sebagai seseorang yang pernah berdomisili di luar negri, ia mengharapkan Indonesia, khususnya Jakarta, dimana ia tinggal, bisa lebih mengoptimalkan open-public spaces yang ada, misalnya seperti taman atau pantai. “Di Australi atau di Singapur taman can be just lapangan ijo tapi orang tetep betah aja duduk-duduk”, yang terpenting baginya taman ataupun open-public spaces lainnya tidaklah perlu terlalu banyak isi, yang terpenting adalah kebersihan, kerapihan, kenyamanan, juga keamanan. Yang selama ini membuatnya tidak nyaman untuk datang ke taman adalah aksesnya yang ia rasa kurang memadahi dan masalah kebersihan yang masih sangat kurang di perhatikan, “tempat parkir blm ada”, “setiap ada tempat wisata pasti ada warung supermie” “sampahnya”.

Hal-hal seperti ini sangat disayangkan, padahal orang-orang seperti Tony Wijaya ini sangat mengharapkan open-public spaces yang dibuat oleh pemerintah ini bisa lebih dijaga kebersihannya. Ia merasa, dengan adanya taman, pantai, atau ruang terbuka lainnya yang tertata rapi dan memberikan kenyamanan, dapat membuat kita, orang-orang Indonesia khususnya Jakarta, bisa  berinteraksi secara sosial “penduduk Indonesia tidak berinteraksi secara sosial” “secara alamiah mereka terbagi antara the have and the have not.” “sekarang kan kebanyakan yang punya selalu ke mall, yang ga punya selalu di bantaran kali di taman-taman, tapi kalo public area itu udah dibuka, dibikin kenyamanannya, keindahannya, kebersihannya, kerapiannya, pasti dengan sendirinya gep itu akan berkurang”.


Mungkin hal ini bisa menjadi catatan bagi pemerintah untuk mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat Indonesia. Selama ini, perkiraan kita bahwa kalangan ‘the have’ tidak mau datang ke open-public area karena tidak mau bergaul atau bersosialisasi ternyata tidak sepenuhnya benar, Tony Wijaya bisa menjadi salah satu bukti nyatanya,” saya  ga pernah ada permasalahan dengan gep itu”. 









#JAKARTAREPOSEPROJECT

aims at creating and meeting the peak point of the demand of jakartan’s leisure seeker and rebuilding Jakarta's leisure industries.
we,

@yorenno
@mariogultomm
@ririrafelia
@philareta
@beatriectjahya
@monwidjaja
@almasnizarb

will furtherly post our journey in discovering jakartans leisure time
as the modern man in an urban life.

Will be posting on:
Http://philareta.blogspot.com
Http://yrwidjaja.blogspot.com
Http://monwidjaja.blogspot.com
Http://beatriectjahya.blogspot.com
Http://martompandapotan.blogspot.com
Http://ririraf.blogspot.com/


 
© 2012. Design by Main-Blogger - Blogger Template and Blogging Stuff