NAMA : KEVIN PRAMANA
UMUR : 22 TAHUN
STATUS : BELUM MENIKAH
PEKERJAAN : MAHASISWA
DOMISILI : JAKARTA TIMUR
“lebih milih olahraga sih, soalnya ga ngabisin duit”
“sehat, trus juga cepet ngabisin waktunya, ga kerasa”
Dalam mengisi waktu luangnya ketika sepulang kuliah, Kevin, mahasiswa di salah satu universitas di Jakarta Selatan, mengaku sering menghabiskan waktunya ke tempat-tempat umum seperti mall ataupun kafe di sekitar kampusnya, tujuannya adalah mencari suasana menyenangkan sambil berbincang-bincang dengan teman-temannya serta menunggu jam macat Jakarta yang biasanya berbarengan dengan jam pulang kuliahnya.
Seperti halnya banyak anak muda di Jakarta, Kevin yang masih berumur 22
tahun ini lebih suka pergi ke tempat-tempat makan atau bisa dibilang
tempat-tempat yang modern, bila dibandingkan pergi ke tempat wisata lainnya,
seperti Ancol. Ketika ditanya alasannya, “soalnya masuk Ancol kan mesti bayar
lagi, trus belom bayar parkir segala macem, trus kalo mau makannya juga agak
ribet, gitu deh, males aja kalo daerah Ancol, udah gitu disanakan macetnya juga
lebih parah lagi”, dari perkataan Kevin tersebut, dapat kita lihat bahwa ia
merasa untuk masuk ke Ancol memerlukan biaya yang tidak sedikit dan ia merasa
kurang sepadan dengan apa yang ia terima ketika pergi kesana. Walaupun seperti
yang kita tahu, bila dibandingkan tempat-tempat makan yang sedang terkenal saat
ini, Ancol lebih menawarkan banyak hal untuk dapat dilakukan, namun Kevin tidak
melihat hal tersebut sebagai sebuah keunggulan yang di miliki Taman Impian Jaya
Ancol, “nggg….ngga juga sih..mungkin karna udah seneng aja kalo ngobrol-ngobrol
di kafe atau gimana.” Bagi anak muda seperti Kevin, yang dicari hanyalah tempat
untuk berbincang-bincang, tidak perlu melakukan banyak aktivitas untuk mengisi
waktu luangnya agar membuat pikirannya segar kembali.
Pergi ke kafe atau mall untuk mengisi waktu luang sehari-hari. Mungkin kegiatan
Kevin ini bisa dibilang sangat normal untuk ukuran anak lelaki berusia 22
tahun, namun ada yang menarik dari pernyataan Kevin ketika ditanya dimanakah
tempat yang paling tidak membuatnya nyaman, “pergi-pergi ke tempat hiburan
malem gitu gue ga suka sih” “soalnya gua gasuka tempat yang terlalu rame gitu”.
Clubbing. Hiburan malam ini termasuk salah satu tempat yang senang dan sering
dikunjungi oleh orang-orang usia muda, apalagi laki-laki. Tetapi, berbeda
dengan teman-teman seusianya, ia merasa tidak nyaman ketika berada di tempat
yang terlalu ramai, selain itu ia juga tidak merasakan adanya keuntungan berada
disana. Kevin lebih memilih untuk berada dirumah saja bila tidak ada temannya
yang bisa diajak pergi ke tempat-tempat yang menurutnya menyenangkan. Baginya, berada
di rumah jauh lebih memberinya rasa senang. Banyak yang bisa dilakukan dirumah
tanpa harus mengeluarkan uang dari kantong-nya sendiri, “dirumah juga enak aja
sih, kalo mau tidur tinggal tidur, mau makan juga gausah keluar uang, gitu gitu
deh, kebutuhannya banyak yang terpenuhi”, ditambah lagi, ketika keluar rumah, ia
sering kali berhadapan dengan kemacatan yang membuat mood-nya buruk karena
rumahnya memang di daerah yang penuh kemacatan, “daerah rawamangunkan macetnya
parah tuh, jadi kalo emang ga ada yang bisa nemenin atau ditebengin pergi,
males. Soalnya macet kan, males juga sendirian.” Kevin adalah tipe orang yang
tidak masalah bila harus menghabiskan waktu luangnya di dalam rumah.
Sebenarnya, bila bisa memilih, dibanding di rumah ataupun pergi ke kafe,
anak kedua dari tiga bersaudara ini lebih senang bila bisa menghabiskan waktu
luangnya untuk menyalurkan hobinya. Olahraga seperti bermain basket atau futsal
merupakan pilihan utamanya. “lebih milih olahraga sih, soalnya ga ngabisin
duit”, selain karna uang yang dikeluarkan lebih sedikit untuk menyalurkan
hobinya ini, Kevin merasa lebih banyak keuntungan yang didapatkannya dari
melakukan olahraga untuk menghabiskan waktu luang yang ia miliki, “sehat, trus
juga cepet ngabisin waktunya, ga kerasa”. Namun sayangnya, ia tidak bisa
menghabiskan waktu luangnya selalu dengan bermain futsal, basket, ataupun
softball. Memerlukan banyak orang untuk dapat melakukan aktivitas tersebut, dan
mengumpulkan beberapa orang dalam satu kesempatan dalam jangka waktu yang cukup
lama tidaklah mudah.
Intinya, bagi mahasiswa satu ini, yang terpenting adalah melakukan hal
yang memang disenangi dan berada di tempat yang bisa membuat nyaman sudahlah
sangat cukup untuk mengisi waktu luang dan membebaskan beban pikiran. Tidak harus
memaksakan ke tempat yang mayoritas orang merasa senang disana, atau tidak perlu
melakukan aktivitas yang berlebihan. Ketika kita enjoy, semua akan terasa lebih
menyenangkan.
No comments:
Post a Comment